- Home >
- Sistem Informasi Akuntansi >
- Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi
Posted by : Eko Utomo Haryanto
Rabu, 12 November 2014
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem
informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting
yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
·
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang
aktivitas dan transaksi.
·
Memproses data menjadi into informasi yang
dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
·
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan
transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
1. Sistem
pemrosesan transaksi : mendukung proses operasi bisnis harian.
2. Sistem
buku besar/ pelaporan keuangan : menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan
laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
3. Sistem
pelaporan manajemen : yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai
laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
A. Risk exposure adalah resiko-resiko yang dihadapi
suatu entitas dari operasi usahanya dan yang memiliki konsekwensi keuangan.
Eksposure resiko muncul bukan karena tidak ada pengendalian internal namun
karena pengendalia internal yang kurang memadai. Eksposure resiko bisa
menghalangi suatu entitas untuk mencapai tujuannya. Eksposure resiko bisa
berasal dari dalam (internal) entitas maupun dari luar (eksternal) entitas.
Contoh –contoh risk exposure sebagai berikut:
• Kos yang berlebihan
• Pendapatan yang menurun
• Kehilangan aset
• Kesalahan-kesalahan akuntansi yang tidak disengaja
• Bisnis yang berhenti
• Pencurian aktiva
• Tindakan kekerasan dan bencana alam
• Kecurangan dan kejahatan kerah putih (white collar
crime),dll.
B. Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan Pengendalian terdiri atas faktor-faktor
berikut ini.
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi.
3. Struktur organisasional.
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab.
6. Kebijakan dan praktek-praktek dalam SDM.
7. Pengaruh-pengaruh eksternal.
C. Sistem akuntansi
Tujuan utama dari SIA adalah mencatat, memproses,
menyimpan, meringkas dan mengkomunikasikan informasi atas suatu organisasi. Hal
ini berarti akuntan harus memahami:
1. Transaksi diawali.
2. Data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh
mesin
3. File komputer diakses dan diperbarui.
4. Data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi.
5. Informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan
eksternal.
D. Procedure
keamanan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa perintah
manajemen telah dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur tersebut antara lain :
Ø Pengendalian
Pemrosesan Informasi, berupa :
Pengendalian umum; berhubungan dengan operasi pusat data
sebagai suatu keseluruhan dan mencakup pengendalian uang dihubungkan dengan
berbagai kejadian-kejadian, seperti organisasi pusat data, pemeliharaan dan
pengakuisisian sistem hardware dan software, prosedur-prosedur pendukung dan
pemulihan.
Pengendalian Aplikasi;
berhubungan dengan pemrosesan jenis-jenis transaksi yang spesifik,
seperti nota pelanggan, pembayaran pemasok, dan penyiapan penggajian. Juga menyangkut otoritas yang tepat,
dokumen-dokumen dan catatan-catatan, serta pengecekan secara manual maupun
komputerisasi.
Ø Pengendalian
fisik, merupakan jenis aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan sistem
akuntansi tradisional yang menerapkan prosedur manual. Adapun kategori tradisional dari aktivitas
pengendalian ini adalah :
Otorisasi transaksi; dimana formulir kegiatan personel
merupakan kontrol otorisasi yang sangat penting dalam sistem pembayaran gaji.
Pemisahan tugas; mencakup pemisahan tugas antara
pelaksana transaksi, pencatat transaksi, dan pemelihara asset yang diperoleh
dari transaksi. Serta pemisahan tugas
dalam bagian pemrosesan data elektronik dan pemisahan di antara bagian pemrosesan data elektronik dengan
bagian-bagian pemakai data. Pemisahan
tugas perlu dilakukan untuk mengurangi kekeliruan dan ketidakberesan serta
mengoreksinya sendiri.
Supervisi; wilayah lain yang berisiko adalah time
keeping. Adakalanya pegawai “clock-in” untuk pegawai lain yang telat atau
absen. Supervisor harus mengamati proses
clock-in ini dan merekonsiliasi time card dengan kehadiran actual.
Catatan akuntansi
Kontrol akses; aktiva-aktiva yang berkaitan dengan
sistem pembayaran gaji adalah tenaga kerja dan kas. Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses
yang tidak benar ke catatan akuntansi.
Kontrol atas akses ke dokumen sumber dan catatab dalam sistem pembayarab
sangat penting, seperti halnya dalam semua siklus pengeluaran.
Verifikasi Independent.
Keseluruhannya membantu memastikan bahwa tindakan yang
tepat telah diambil dalam mencapai tujuan perusahaan. Prosedur pengendalian
ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya
tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan
kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
Pelimpahan tanggung jawab.
Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan
operasional.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi
http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2081433-pengendalian-dan-sistem-informasi-akuntansi/#ixzz2Cm5DEDga
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern
http://www.ilmu-ekonomi.com/2011/11/komponen-pengendalian-intern.html